Ternyata Ini Potensi Pelajar Yang Masih Tersembunyi Yang Harus Kamu Tahu
Pelajar adalah salah satu aset berharga milik Negara yang nantinya akan membawa
perubahan & kemajuan jika Negara bisa mengelolanya dengan baik. Pelajar
adalah bagian dari warga Negara yang sedang dalam fase perkembangan dan mencari
jati diri mereka, Disini peran dari berbagai pihak sangat diperlukan guna
mengarahkan para pelajar ke jalan yang mereka tuju. Peran pemerintah dalam hal
ini pendidikan di sekolah maupun
organisasi kepelajaran sangat berpengaruh besar terhadap perilaku maupun sikap
dari para pelajar. Apalagi di zaman sekarang ini, dunia digital juga sudah
mulai mengambil perannya untuk ikut membentuk berbagai karakter para pelajar.
Ternyata dunia digital banyak sekali mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
pelajar karena hampir semua pelajar saat ini pasti sudah mengenal &
menguasai dunia digital.
Dunia digital sendiri membawa beberapa dampak terhadap pelajar, entah
yang positif maupun yang negative tergantung dari penggunaan dunia digital
tersebut oleh para pelajar. Sebenarnya dunia digital sangat berpotensi untuk
mengasah kemampuan dan bisa menjadi ladang penghasilan jika bisa menggunakannya
dengan baik & bijak. Bahkan dunia digital kini diajarkan di sekolah-sekolah
sebagai mata pelajaran yang vital terutama di sekolah kejuruan bidang dunia
digital. Dunia digital seolah genangan air samudra, kita bisa mengubahnya menjadi
garam yang bermanfaat bahkan kita juga bisa mati tenggelam karenanya, semua itu
tergantung bagaimana kita mau memanfaatkannya.
Akhir-akhir ini kebutuhan skill penguasaan dunia digital seakan menjadi
hal wajib bagi seluruh pelajar di dunia. Semua pelajar dituntut untuk bisa
menguasai dunia digital agar tidak tertinggal perkembangan zaman. Apalagi dunia
kerja saat ini sudah hampir semuanya memanfaatkan dunia digital. Tanpa menguasai
dunia digital, para pelajar akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Ini
menjadi sebuah peluang besar bagi para pelajar yang menguasai dunia digital
karena hampir di semua perusahaan maupun instansi tentunya membutuhkan tenaga
ahli di bidang digital. Di zaman yang serba digital saat ini, yang tidak
menguasai dunia digital akan tersingkir oleh mereka yang menguasainya.
Namun pada kenyataannya para pelajar cenderung menggunakan dunia digital
untuk hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan mengarah ke hal-hal negative.
Mereka cenderung hanya sebagai pengguna saja tanpa mau tau bagaimana caranya
menguasai keahlian di bidang digital. Satu contoh seperti penggunaan social
media oleh para pelajar saat ini, hampir semua pengguna social media dari
kalangan pelajar hanya memanfaatkannya sebagai ajang hiburan saja tanpa mau
memanfaatkannya untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Semua terbuai oleh
fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh penyedia jasa social media.
Padahal, jika kita mau belajar dunia digital, banyak sekalai hal-hal
yang bisa kita lakukan untuk menghasilkan uang, membuat perubahan dunia menjadi yang lebih baik serta
memberi kemudahan kepada masyarakat. Misal dengan social media, kita bisa
menulis & membuat konten-konten yang berisi nilai pendidikan, mengajak pada
persatuan & kesatuan, memotivasi semangat orang lain bahkan mengajak orang
lain melakukan apa yang kita inginkan. Bukan hanya untuk update setatus sedang
galau atau membahas dunia percintaan saja, pelajar sudah sepatutnya bisa
menuliskan status-status yang yang bermanfaat untuk orang lain. Tulisan
tersebut tentunya akan dibaca oleh banyak orang yang pasti daiantara ribuan
pembaca itu aka nada yang tertarik / setuju terhadap isi konten tersebut.
Disini pelajar bisa menuliskan berbagai ide-ide brilliant maupun tulisan yang
membangun yang bisa dibagikan kepada teman-teman social media mereka.
Bahkan, sebenarnya dari social media juga bisa menjadi ajang untuk
mendapatkan penghasilan, bisa melalui jual beli online serta bisa juga dengan
menawarkan suatu produk/jasa kita secara online kepada banyak orang. System
transaksi dan tawar-menawar harga dilakukan dengan online lebih memudahkan kita.
Semua tergantung bagaimana kita mau menggunakan, apakah hanya untuk sekedar
hiburan saja atau akan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan penghasilan.
Bahkan sekarang melalui blog, website, youtube kita bisa mendapatkan
penghasilan dari pemasangan iklan yang ada di akun kita.
Akhir-akhir ini sangat marak tersebar berita hoax yang bersifat
provokatif untuk memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI. Berita-berita
tersebut sangat banyak sekali muncul di beranda social media kita baik melalui
update status, konten gambar meme atau bahkan berita bohong yang sengaja
disebarluaskan. Bahkan memang sengaja dibiayai untuk disebarluaskan di social
media melalui fasilitas promosi berbayar yang disediakan oleh pihak pengelola
situs social media. Disini peran pelajar sangat dibutuhkan untuk bisa menangkal
arus informasi hoax yang begitu deras mengalir. Pelajar harus bisa lebih
selektif dalam menerima informasi, tidak mudah menyebarluaskan informasi yang belum
jelas terverivikasi kebenarannya.
Para pelajar yang lebih banyak tau tentang social media juga harus turut
aktif ikut mengkampanyekan “pengguna social media anti hoax” dengan berbagai
cara. Mulai dengan membuat konten tandingan informasi hoax tersebut dengan
informasi yang sebenarnya sampai membuat perhatian dan larangan untuk
menyebarluaskan informasi hoax kepada teman social media mereka. Bagi para
pelajar yang sudah tahu dan paham tentang informasi hoax dan bahayanya bagi
masyarakat maka punya sebuah kewajiban untuk selalu menginformasikan kepada
temannya agar tidak menjadi korban informasi hoax. Salah satunya dengan cara
sosialisasi program anti hoax maupun dengan kegiatan lain sebagai upaya
penangkal hoax.
IPNU IPPNU sebagai salah satu organisasi kepelajaran terbesar di
Indonesia juga punya sebuah tanggungjawab besar terhadap perkembangan dunia
digital yang semakin pesat saat ini. Kita harus bisa mengupayakan semua kader
maupun anggota bisa menguasai dunia digital dan tahu tatacara menggunakannya dengan
baik. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan
melaksanakan berbagai kegiatan semisal pelatihan jurnalistik, administrasi,
social media, bahkan tim cyber sekalipun kalau memang diperlukan. Kita lihat
akhir-akhir ini NU diserang habis-habisan oleh berbagai kelompok islam
intoleran melalui media dengan menyebar berbagai macam berita hoax. IPNU IPPNU
harus bisa mengambil sikap cekatan menanggapi permasalahan tersebut.
Melalui pelatihan jurnalistik kepada para kader pilihannya, IPNU IPPNU
diharapkan mampu melahirkan kader-kader penulis handal yang siap memperjuangkan
NU melalui tulisan-tulisannya. Diharapkan kita bisa terus menulis
tulisan-tulisan yang membela kebenaran kita dan membongkar fitnah-fitnah dari
para musuh NU. Kita lihat sekarang sudah bukan hal yang tabu lagi jika kita
bilang yang terjadi di dunia digital saat ini adalah perang media. Banyak
pihak-pihak yang memang sengaja dengan medianya membuat tulisan-tulisan
provokatif untuk menghina para ulama, merongrong pancasila dan NKRI, serta kampanye
khilafah. Kita yang notabennya adalah pelajar pembela NKRI tidak boleh tinggal
diam ketika melihat ulama kita dihina, pancasila kita dilecehkan dan NKRI kita
diancam. Kita juga harus melawan melalui tulisan-tulisan di media kita agar
kita tidak kalah dalam perang.
Tentu butuh persiapan yang memakan banyak waktu dan dana untuk
mewujudkan semua impian kita untuk bisa menang dalam perang media yang sedang
terjadi saat ini. Namun melihat potensi dari kader-kader kita yang sangat luar
biasa jika kita mampu mengolahnya, kita harus optimis bahwa kita tidak akan
kalah dalam perang media ini bahkan akan memenangkannya. Asalkan ada kemauan
dan usaha yang keras, tidak ada hal yang mustahil untuk diraih, apalagi sekedar
untuk melawan media-media dari kaum-kaum islam liberal dan intoleran itu
Oleh : Humam Fauyi {Departemen Kaderisasi IPNU Wonosobo}
Oleh : Humam Fauyi {Departemen Kaderisasi IPNU Wonosobo}
Komentar